PENELITIAN EKSPERIMEN, DAN PENELITIAN NON EKSPERIMEN (Design Kausal Komparatif dan Design Korelasional)

 

Dr. Ida Sukowati, M.Hum.


PENELITIAN EKSPERIMEN, DAN PENELITIAN NON EKSPERIMEN

(Design Kausal Komparatif dan Design Korelasional)


 Dapat dilihat dalam bukuBuku Ajar Metodologi Penelitian

BUKU AJAR METODOLOGI PENELITIAN (Page 50-60)

ISBN:978-623-8417-14-8 [PDF]

Penerbit: PT. SONPEDIA PUBLISHING INDONESIA

 

A. Pendahuluan

Sebelum membahas jenis penelitian eksperimen dan non eksperimen, terlebih dahulu kita mencoba mengulas secara singkat apa itu penelitian. Penelitian adalah serangkaian Upaya menemukan jawaban terhadap persoalan-persoalan secara objektif rasional. melalui langkah-langkah ilmiah yang terstruktur sehingga memberi jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Secara metodologis sebuah penelitian harus memiliki tiga ciri berikut:  (1) rasional artinya dilakukan dengan cara masuk akal, (2) empirik artinya dapat diamati, (3) sistematik artinya menggunakan langkah tertentu yang bersifat logis. Tiga ciri tersebut terkait dengan perlakuan terhadap data penelitian.

Hal lain yang harus diperhatikan dalam sebuah data penelitian secara metodologis bahwa data peneltian harus bersifat: (1) valid artinya data penelitian harus memiliki derajad ketepatan antara data objektif dan data yang dilaporkan, (2) reliabel artinya data penelitian bersifat konsisten dan ajeg dalam interval waktu tertentu, (3) objektif artinya data penelitian harus memeiliki interpersonal agreement.

 Agar lebih mudah apa sebenarnya yang dilakukan dalam sebuah langkah metodologis  dapat dibagankan pada bagian berikut.

  






Berdasarkan bagan di atas terlihat bahwa langkah metodologis penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya terbagi atas dua jenis penelitian yaitu:  (1) penelitian eksperimen, serta (2) non eksperimen jenis korelasional, dan non eksperimen jenis kausal komparatif.

Secara prinsip Berdasarkan urain terdahulu dapat disimpulkan bahwa semua penelitian tertulis secara subtantif mengandung unsur pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning).

B. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperiment merupakan peneltian yang memasukan langkah eksperimen terhadap objek meteriil penelitian. Pada penelitian ini terdapat dua objek sebagai eksperiment penelitian, satu objek berlaku sebagai kelompok kontrol (objek yang tidak dikenai perlakuan eksperiment), objek lainnya berlaku sebagai kelompok eksperimen (objek yang dikenai perlakuan eksperiment). Guna menemukan kondisi objek materil penelitian sebelum dan sesudah dilakukan langkah treatmen.

Penelitian eksperimen dilakukan dengan tujuan melihat kondisi objek material setelah mendapat perlakuan/treatmen. Tujuan penelitian eksperiment adalah melakukan inovasi guna memberi inovasi (perbaikan) terhadap kondisi objek penelitian (objek materiil penelitian. Sebagai contoh dapat kita lihat beberapa judul penelitian berikut.

1. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Kapsul Emoticon pada Prestasi Belajar Membaca Apresiatif pada anak  SD kelas 3. (Ini menunjukkan bahwa penelitian ini berupaya melakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan metode pendekatan Kapsul Emoticon untuk melihat hasil belajar anak sebelum menggunakan media kapsul Emoticon dan setelah menggunakan kapsul). Hasil temuannnya adalah berupa rekomendasi penelitian yang merekomendasikan pemakaian kapsul emoticon pada pembelajaran anak SD, karena dari hasil penelitian diketahui terjadi peningkatan pada hasil belajar anak dalam membaca apresiatif. Judul penelitian ini memiliki beberapa variabel (ubahan) yang menjadi objek penelitian, yaitu:

a) Variabel bebas (independent variabel), yaitu ”model pembelajaran berbasis kapsul emoticon

b) Variabel terikat (dependent variabel), yaitu ” Prestasi Belajar Membaca Apresiatif pada anak  SD kelas 3

c) Variabel kontrol (control variabel), yaitu ” Membaca Apresiatif” adalah variabel yang dapat dikontrol atau dikendalikan oleh peneliti dalam eksperimen. Semisal Membaca apresiatif sebagai variabel kontrol maka bagaimana pengaruh  variabel bebas (perlakuan) dapat diketahui.

d) Variabel Moderator (Moderator variabel) merupakan Variabel yang dapat menguatkan atau sebaliknya melemahkan pengaruh veriabel bebas terhadap variabel terikat,  Sugiyono (2010: 39) menyebut variabel ini sebagai variabel independent kedua.

2. Penggunaan Pupuk Organik Berbasis Sekam Bakar pada Produktivitas Hasil Panen Buah Mata Kucing di Lahan Berkapur (Ini menunjukkan bahwa penelitian ini berupaya melakukan inovasi pupuk demi meningkatkan produktivitas hasil panen buah mata kucing, untuk melihat peningkatan hasil panen buaha sebelum menggunakan sekam bakar). Hasil temuannnya adalah berupa rekomendasi penelitian yang merekomendasikan pemakaian sekam bakar pada pupuk organik.

Judul penelitian ini memiliki beberapa variabel (ubahan) yang menjadi objek penelitian, yaitu:

a) Variabel bebas (independent variabel), yaitu ” Penggunaan Pupuk Organik Berbasis Sekam Bakar

b) Variabel terikat (dependent variabel), yaitu ” Produktivitas Hasil Panen Buah Mata Kucing di Lahan Berkapur

c) Variabel kontrol (control variabel), yaitu ” Buah Mata Kucing” adalah variabel yang dapat dikontrol atau dikendalikan oleh peneliti dalam eksperimen. Semisal Membaca apresiatif sebagai variabel kontrol maka bagaimana pengaruh  variabel bebas (perlakuan) dapat diketahui.

d) Variabel Moderator (Moderator variabel) merupakan Variabel yang dapat menguatkan atau sebaliknya melemahkan pengaruh veriabel bebas terhadap variabel terikat,  Sugiyono (2010: 39) menyebut variabel ini sebagai variabel independent kedua.

Perlu dipahami bahwa penelitian eksperimen dari awal bahwa penelitian eksperimen memerllukan kesiapa peneliti yang lebih matang, utamanya penguasaan metodologi penelitian secara penuh. Desain penelitian sudah disiapkan sejak awal, langkah-langkah penlitian harus terstruktutur dan sistematik. Penelitian eksperimen secara umum dimulai dari tahap perumusan masalah, lalu kajian teoretis guna menetapkan treatment (variabel bebas), sebelum dilanjutkan dengan implementasi (pemberian perlakuan), dan diakhiri dengan hasil pengukuran treatment pada variabel kontrol.

C. Penelitian Non-eksperimen

Penelitian non eksperiment adalah penelitian riset yang tidak melakukan perlakuan/treatment/manipulasi terhadap variabel independen. Kata lain penelitian ini atau menempatkan secara acak partisipan penelitian pada kondisi tertentu, atau mungkin tidak melakukan keduanya, dalam hal ini ada dua jenis penelitian non eksperimen yang akan dibahas apada bagian sub-bab ini, yaitu: (a) Design kausal komparatif (non eksperiment sebab akibat), dan (b) Design  korelasional (non 6eksperiment sebab akibat.

Menurut Johnson & Christiansen (2014;86) langkah-langkah penelitian non eksperimen dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut: (a) mementukan masalah penelitian atau hipotesis penelitian; (b) menentukan variabel penelitian; (c) Menentukan metode pengumpulan data, sebelum memilih metode pengumpulan data terlebih dahulu perlu dipertimbangkan kesesuaian antara topik dan hipotesis penelitian; (d) melakukan langkah analisis data, berdasarkan jenis data yang akan dianalisis dalam penelitian non eksperiment dikenal dua jenis data, yaitu pertama analisis data kuantitatif sebagai jenis data yang berupa angka-angka dan nantinya akan diolah atau dianalisis menggunakan statistik, yang akan diolah dalam bentuk rata-rata hitung (mean), median, modus, presentase dan sebagainya. Dan yang kedua data kulitatif untuk data yang berupa uraian kalimat atau data naratif yang tidak akan dapat dibuat angka-angka (data deskriptif); (e) Langkah interpretasi hasil penelitian, pada bagian ini akan diketahui apakah hasil penelitian membuktikan hipotesis ataupun menolah hipotesis penelitian. Pada penelitian deskriptif yang bersifat membandingkan atau mencari hubungan, kesimpulan akhirnya menggambarkan perbedaan atau hubungan terkait dengan masalah yang diteliti.

1. Peneltian Non Eksperiment Design Kausal Komparatif

Penelitian kausal-komparatif merupakan jenis penelitian yang menguji suatu hipotesis tentang hubungan sebab akibat dari beberapa variabel. Penelitian ini dapat digunakan untuk menguji, apakah suatu variabel memiliki pengaruh terhadap variabel lainnya, dan dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan relatif variabel bebas terhadap keberadaan variabel terikatnya. Dalam penelitian ini juga dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan dari suatu variabel (biasanya diberi simbol Y), berdasarkan kondisi variabel bebas (X). Penelitian Causal Comparative memiliki beragam teknik analisis. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian causal comparative tergantung dari rumusan tujuannya. Jika tujuan penelitiannya untuk menguji perbedaan maka teknik analisisnya berupa uji beda. Sedangkan tujuannya menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka teknik analisis berupa regresi.

Uji  beda  prinsipnya  untuk  menguji  ada  atau  tidaknya  perbedaan  nilai. (skore) dua kelompok atau perbedaan suatu kondisi atau nilai dari variabel Y berdasarkan sebaran kondisi variabel X. Data yang digunakan untuk uji beda dapat beragam. Variabel terikat (Y) biasanya berupa data interval atau rasio. Sedangkan variabel bebas (X) dapat berupa data ordinal, bahkan nominal. Pada umumnya jenis penelitian ini digunakan untuk penelitian yang harus menguji suatu hipotesis atau disebut penelitian inferensial. Analisa yang digunakan untuk melakukan uji beda tersebut dapat berupa uji-t atau Anova yang menggunakan data  interval  maupun  rasio.  Sebelum  melakukan  analisis  statistik  uji  beda tersebut, peneliti perlu menguji datanya, apakah data memiliki sebaran normal dan homogen

 

2. Penelitian non eksperimen Design Korelasional

Penelitian korelasi merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki (membuktikan) sejauh mana keterkaitan atau keeratan hubungan suatu variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Pada umumnya variabel yang digunakan dalam penelitian korelasi minimal 2 variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Pengujian korelasi (keterkaitan) tersebut harus menggunakan teknik analisis korelasi. Masalah yang diwujudkan dalam penelitian korelasi berupa kesenjangan hasil-hasil temuan penelitian yang bertopik (bervariabel sama). Hal ini yang sering disebut sebagai isu research.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa isu research tersebut bukan hanya mengenai ada atau tidaknya hubungan di antara dua atau lebih variabel, tetapi juga dapat mengenai bedanya arah hubungan, bahkan mengenai kuat lemahnya hubungan yang terjadi pada variabel-variabel tersebut.

Penelitian   korelasi   termasuk   kelompok   penelitian   inferensial   yakni penelitian  yang  harus  menguji  suatu  hipotesis.  Seperti  yang  dijelaskan  pada bagian sebelumnya, hipotesis diterima atau ditolak diinterpretasi berdasar hasil skore signifikansinya (sig atau p). Sedangkan informasi mengenai interprestasi taraf hubungan hasil temuan penelitian, dilihat dari koefisien korelasinya ( simbol r)  yang  dicocokkan  dengan  tabel  interprestasi  terhadap  koefisien  korelasi.

Penelitian korelasional tidak memanipulasi variabel dengan metodologi ilmiah untuk setuju atau tidak setuju dengan hipotesis. Peneliti hanya mengukur dan mengamati hubungan antara variabel, tanpa mengubahnya atau menundukkannya pada pengkondisian eksternal. Dan hasilnya adalah sebagai berikut:

(1) Berkorelasi positif: Hubungan positif antara dua variabel adalah ketika peningkatan satu variabel menyebabkan kenaikan variabel lainnya. Penurunan satu variabel akan menyebabkan penurunan variabel lainnya.

(2) Berkorelasi negatif: Korelasi negatif berarti antara variavel penelitian tidak ada hubungan saling mempengaruhi. Kenaikan pada variabel yang satu tidak ada signifikansi dengan variabel penelitian yang lain. Secara harfiah merupakan kebalikan dari hubungan positif.

(3) Berkorelasi Nol: berarti tidak ada hubungan antara kedua variabel.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Creswell.  Qualitative  Inquiry:  Choosing  Among  Five  Tradtions.  Sage  Publications. 1998.

Denzin,  Norman  K.  dan  Yvonna  S.  Lincoln,  Straegies  of  Qualitative  Inquiry. Thousand Oaks: Sage Publications. 1988.

Edgar, Andrew dan Peter Sedgwick. Key Concept in Cultural Theory. London and New York: Routledge. 1999.

Ema   Sumiati,   Model   Pemberdayaan   Masyarakat   dalam   Mempertahankan Kearifan Lokal”. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2015.

Grundy, S. & Kemmis, S. Educational Research in Australia: The State of the Art (an Overview). Dalam S. Kemmis & R. McTaggart (Eds.). The Action Research Reader. Victoria: Deakin University. 1990.

Johnson, Burke., and Larry Cristensen. Educational Research Quantitative, Qualitative, and Mixed Approaches Fifth Edition- Fifth edition. California: Sage Publication. 2014

 

Sugiono, Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta, 2013.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.2017.

Sukmadinata,Metode  Penelitian  Pendidikan.  Bandung:  2PT  Remaja  Rosdakarya, 2012.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

TENTANG PENULIS


 

Dr. Ida Sukowati, M.Hum             

Penulis adalah dosen Pascasarjana Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia UNISDA Lamongan. Menamatkan pendidikan S1 UNESA, melanjutkan S2 di Fakultas Filsafat UGM, dan menempuh menempuh S3 di UNESA Surabaya Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Sedang Menempuh pendidikan d Versverm University Hongaria, pada jurusan Filology Modern. Penulis juga aktif sebagai pengajar pada Program Penyetaraan Guru. Selain itu penulis juga menjadi editoral-board pada beberapa Jurnal International maupun surat kabar online (Nusa Dayli Times).

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EKSPRESI PEREMPUAN DI RUANG PUBLIK (DIKOTOMIK PERKAWINAN DUA WAJAH)