Dr. IDA SUKOWATI, M.Hum

CAPPDOCIA IS MY DREAMS,  EUFORIA ETIS DAN ESTETIS PEREMPUAN DALAM  LAYANGAN PUTUS ( SEBUAH PROSES KONSTRUKSI SOSIAL YANG SUKSES )     Penikmat platfon digital Indonesia saat ini sedang berada dalam euphoria sebuah tayangan web series berjudul Layangan Putus. Film hasil produksi MD Entertainment   yang ditayangkan secara online melalui aplikasi WE TV ini sukses menyedot perhatian penikmat media digital, khususnya kaum perempuan. Pertanyaan tentunya mengapa demikian, toh selama ini kisah-kisah yang diangkat ke dalam media digital hampir seluruhnya berada dalam konteks yang sejenis. Lalu kenapa persoalan yang menjadi tema dalam web series Layangan Putus bisa menjadi sebuah Top Complaints, dan   Cappdocia Is My Dreams tiba-tiba dapat muncul sebagai Top Words yang menginspirasi nalar kreatif public, merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk ditelisik.   Tulisan ini tidak akan membahas tentang tema yang diusung dalam web series tersebut, namun mencoba melihat persfektif etis daan estetis

 

 

  ROLE OF GAME PRAGMATIK PADA KASUS BRIGADIR YOSUA     Ruang wacana kita sat-saat ini begitu riuh oleh beragam tanggapan seputar kasus brigadir Joshua di kediaman petinggi kepolisian Irjen Ferdy Sambo, sang Jendral bintang dua dengan karir cemerlang. Kasus khusus yang jika tidak berlebihan, penulis sebut sebagai kasus istimewa bagi tegaknya marwah kepolisian Indonesia, tidak beberapa lama setelah kita melewati peringatan kemerdekaan RI yang ke-77. Mengapa penulis sebut sebagai kasus khusus, karena kasus ini terjadi pada lingkar institusi yang memiliki tugas menegakkan tonggak demokrasi bagi hak-hak hukum warga sipil (bukan polri dan bukan TNI) di Indonesia. Selanjutnya mengapa kasus ini penulis sebut menarik, sebab kasus ini center point- nya bukan delik aduan ( Klacht Delicten ) melainka n delik biasa ( Gewone Delicten ),   uniknya Gewone Delicten- nya memiliki unsur Four-D /4-D police (dilakukan oleh polisi/ done by the police 1 - dilakukan terhadap polisi/ done to the poli

  EKSPRESI PEREMPUAN DI RUANG PUBLIK (DIKOTOMIK PERKAWINAN DUA WAJAH)     Peringatan hari Kartini 21 April baru saja kita lewati dalam hitungan hari, perempuan Indonesia tentu sangat mengenal nama Kartini dan apa yang diperjuangkan, yaitu hak-hak perempuan pada masanya, khususnya hak para perempuan Jawa ketika itu. Kartini adalah putri dari Bupati Jepara Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Sebuah modal sosial yang membuat Kartini lebih beruntung dari perempuan lain di masa itu, meski masih dalam keterbatasan, setidaknya posisi Kartini sebagai perempuan bangsawan memberinya kesempatan lebih terbuka untuk belajar baca-tulis dan mendalami bahasa Belanda disbanding perempuan kebanyakan pada masanya.   Ayah Kartini yang notabene seorang bupati, memang dikenal sebagai bangsawan yang terbuka terhadap peradaban Barat. Sikap terbuka ini yang menyebabkan Kartini muda dapat berinteraksi dengan beberapa orang Belanda. Salah satunya adalah Marie Ovink-Soer, istri seorang pegawai adminis

    N o r m a l i za t i on S tr a t egy as The Concept o f Power i n The D ut c h - Indies Litera t u re : M i c h el Fouca u l t C r i t i c a l D is cou r se A na ly s i s P e r s pec t i v e   S. Y u w a na H .Supra t no I Sukow a t i   UN I S D A L a m o n g a n L a m o n g a n , I n d on e sia A b str a c t . T h e b ackg r oun d o f t h i s r e s ea r c h p r ob lem is a n a tt e m p t to p r o v e t h a t liter a t u re a s c o ll ec t i v e c o n s c i ou s n e ss p r odu c t, i n t h is ca se t h e I n d ies L it e r a t u r e , is no t a n i s o lat e d p r odu c t i o n f o r m , bu t a l w a y s i n f l u e n ce d b y ce rtain po w e r, s o c ial a n d e c ono m ic s y st e m , so it i s a d is c o u rse t h a t ca n b e u s e d a s a t o o l to o r gan ize p r ac ti ca l po w e r. U s i n g Criti c al Dis c ou rse A n a l y sis M i che l Fo u ca u l t a s a t h e o r e ti ca l a pp r